Tuesday, September 16, 2008

SBY: Tak Perlu Panik akan Kembali ke Ekonomi Tahun 1997


Jakarta - Perekonomian Amerika Serikat (AS) sedang 'flu' dan virusnya menyebar kemana-mana. Presiden SBY meminta masyarakat tidak panik dan cemas bahwa perekonomian Indonesia akan kembali ke tahun 1997, saat dilanda krisis moneter."Kita nggak perlu panik dan cemas seolah akan kembali ke situasi tahun 1997. Ekonomi kita dalam keadaan baik dan terkelola meski gejolak global membawa dampak ke ekonomi nasional," kata Presiden saat pembukaan sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/9/2008).Presiden pun menjelaskan, gejolak perekonomian internasional kini dipicu oleh krisis keuangan perumahan di AS. Berapa banyak negara yang terkena dampak dan berapa lama situasi ini berlangsung, menurut presiden belum ada yang bisa meramal."Tapi gejolak yang belakangan ini menyadarkan kita bahwa masih berlanjutnya gonjang-ganjing ekonomi AS. AS adalah salah satu sentral dalam ekonomi dunia, kalau dia kena flu tularannya bisa kemana-mana menembus seluruh penjuru dunia," tambahnya.Pemerintah dan Bank Indonesia akan melakukan sinergi untuk mengambil solusi sebaik-baiknya. Pemerintah juga akan berkonsultasi dengan usaha skala besar dan bank-bank nasional agar mereka bisa terus menunjang stabilitas perekonomian."Kalau kita melakukan dengan tenang, antsipatif dan terukur, gejolak apapun mampu kita kelola baik. Kalau ada cost, misalnya di perbankan kita, itu sesuatu yang wajar dalam ganjang ganjing ekonomi. Tidak perlu kita khawati dampaknya tak bisa kita kelola," urainya.Presiden juga menekankan perlunya penjelasan ke publik agar mereka tidak panik. Menurut presiden, kepanikan itulah yang bisa memperburuk situasi."Makin dijelaskan langkah-langkah kita, mereka makin nyaman dan tahu bahwa pemerintahan bekerja," pungkas presiden.Sementara Gubernur BI Boediono mengatakan, BI saat ini akan terus memantau dan mencermati kondisi yang terjadi di AS. Namun Boediono meyakini kondisi perekonomian Indonesia masih cukup kuat."Bilamana perlu langkah khusus akan kita ambil, tapi sementara ini kita akan memantau. Ini ibarat naik perahu dimana laut bergejolak. Kita harus tenang mengendalikan perahu ini sebaik-baiknya biar gejolaknya berlalu. Intinya kapal kita cukup baik," ujarnya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home